uraikan yg di sebut ukhuwah insaniah?
B. Arab
kana21
Pertanyaan
uraikan yg di sebut ukhuwah insaniah?
1 Jawaban
-
1. Jawaban jawab45
Ukhuwah Insaniah, yaitu persaudaraan dan persahabatan sesama manusia yang disebut brotherhood humanities. Semua umat manusia sebagai makhluk social tidak mungkin dapat hidup sendirian, karena itu satu sama lain hakekatnya saling membutuhkan untuk berinteraksi. Hubungan yang lain, seperti hubungan ekonomi, politik, peradaban, kebudayaan, dan lain sebagainya.
Dalam melakukan interaksi di tengah masyarakat, setiap diri manusia dari mana pun latar belakangnya, budaya, adat istiadat, bangsa dan agama selalu mengharapkan agar terjalin hubungan yang baik dan saling menguntungkan. Baik secara alamiah maupun batin. Manusia dalam kehidupan di dunia terdiri dari berbagai ras, bangsa, suku, adat istiadat, dan berbagai kelompok diharapkan agar saling mengenal dan saling memahami. Dengan demikian, maka akan terwujud kedamaian dunia dan persaudaraan sesama umat manusia.
Allah Swt, berfirman:
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antaramu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat, 49:13).
Perbedaan dan persamaan dalam berbagai bidang kehidupan dari manusia di seluruh dunia merupakan fitrah Allah, karena itu tidak boleh ada paksaan untuk mengikuti agama atau peradaban tertentu. Semua manusia diberi kebebasan oleh Allah Swt. Untuk menetapkan jalan hidupnya berdasarkan akal fikiran yang dimilikinya.
Allah Swt, berfirman:
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi dan seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang yang beriman semuanya?. (QS. Yunus, 10:99)
Mengenai kehidupan beragama, ditegaskan dalam Al-Qur’an agar tidak saling memaksa antara satu pemeluk agama dengan pemeluk agama lain. Al-Qur’an mengarahkan agar umat beragama meyakini agamanya dengan kesadaran dan keinsyafan yang tulus, karena jelas antara petunjuk dan kesesatan serta telah jelas pula antara hak dan batil.
Allah Swt, berfirman:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah, 2: 256)
Dalam surat Al-Kafirun ditegaskan, bahwa setiap pemeluk agama hendaknya konsekuen meyakini agamanya masing-masing dan beribadah menurut meyakinnya.