B. Arab

Pertanyaan

hikmah dari al qudus

2 Jawaban

  • Al Quddus artinya Maha Suci.

    Hikmahnya :

    1. Kita bisa menikmati apapun ketetapan Allah tanpa prasangka buruk.

    2. Siap dengan ketidaksempurnaan diri.

    3. Siap dengan kekurangan orang lain.

    Semoga membantu:-)

  • Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama nama baik nan mulia yang hanya Allah lah yang berhak memilikinya, setiap nama nama itu mencerminkan sebuah sifat mulia yang dimiliki Allah, nama nama baik itu disebut dengan asmaul husna, dan di antara sembilan puluh sembilan asmaul husna itu adalah al quddus. Apakah hikmah dari nama al quddus tersebut? mari kita kaji bersama dalam kesempatan ini

    Pembahasan

    Asmaul Husna adalah nama nama yang baik dan indah, hanya Allah swt yang memiliki nama nama tersebut, semuanya berjumlah 99. Di antara nama baik tersebut, ada yang disebut Al Quddus. Al Quddus artinya adalah yang memiliki sifat mutlak Maha Suci, menunjukkan bahwa Allah bersih dari segala kekurangan, aib dan kesalahan . Berikut adalah dalil tentang Al Quddus pada Al-Hasyr ayat 23:

    هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

    “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci (Al Quddus), Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. Al Hasyr: 23).

    Dalam ayat lainnya disebutkan,

    يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

    “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci (Al Quddus), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS. Al Jumu’ah: 1).

    Karena al quddus berarti Maha Suci, Allah menyukai kesucian dan membeci lawan dari suci yaitu najis. Oleh karena itu dari nama baik ini, Allah menginginkan hambanya untuk selalu dalam keadaan suci dan bersih, baik itu suci secara fisiknya maupun suci secara jiwanya. Orang yang terbiasa untuk memelihara kesucian dan kebersihan, ia akan terhindarkan dari berbagai penyakit, akan merasakan ketenangan hati jiwa serta pikiran, dan akan selalu merasakan kesenangan hidup.

    Mensucikan diri tidak melulu digambarkan dengan membersihkan najis kotoran, belum tentu yang kotor itu najis dan belum tentu yang bersih juga suci. Tetapi mensucikan diri artinya adalah mensucikan jiwa dan raga dari dosa, dengan cara membersihkan hati kita dari perbuatan keji, dan maksiat, atau juga menjaga lisan dari dusta, perkataan yang buruk dan yang menyakiti hati orang lain.

    Selain mensucikan jiwa dan raga, kita juga mesti mensucikan pikiran kita dari niat buruk. Prasangka buruk dan nafsu yang kotor. Karena niat yang buruk akan menghasilkan kejahatan dan nafsu yang kotor akan menghasilkan kemaksiatan. Maka dari itu pikiran pun harus kita bersihkan dari hal hal yang tidak bermanfaat dan merusak diri kita.  Mencegah diri dari berbuat maksiat merupakan sedekah yang kita lakukan terhadap diri sendiri dan juga orang lain.

    عَنْ سَعِيْدِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ؛ قَالَ :  عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ قِيْلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَجِدْ ؟ قَالَ: يَعْتَمِلُ بِيَدَيْهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهَ وَيَتَصَدَّقُ, قَالَ قِيْلَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ ؟ قَالَ: يُعِيْنُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوْفِ, قَالَ قِيْلَ لَهُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ ؟ قَالَ: يَأْمُرُ بِالْمَعْرُوْفِ أَوِ الْخَيْرِ, قَالَ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ يَفْعَلْ ؟ قَالَ: يُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ. فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ

    Hadits riwayat Sa’id bin Abu Burdah Radhiyallahu’anhu:  Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda : “Sedekah adalah Kewajiban setiap orang Islam” Seseorang bertanya: “Bagaimana pendapat Engkau, kalau dia tidak menemukan (apa yang akan disedekahkan) ?” Beliau menjawab : “Bekerja dengan tangannya lalu dimanfaatkannya (hasil kerjanya) untuk dirinya dan disedekahkannya.” Ada yang bertanya: “Bagaimana menurutmu kalau dia tidak sanggup?” Beliau menjawab: “Menolong orang yang memerlukan pertolongan” Ada yang bertanya: “Bagaimana menurutmu kalau dia tidak sanggup?” Nabi menjawab : “Dia bisa menyuruh mengerjakan perbuatan baik” Ada yang bertanya: “Bagaimana pendapatmu kalau hal itu tidak bisa diperbuatnya?” Beliau menjawab: “Menahan diri dari berbuat kejahatan, dan sesungguhnya itu merupakan sedekah.” (HR. Bukhori)

    Semoga bermanfaat untuk kita semua dan semoga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari

    Simak Juga

    Hadis Tentang Iman

    brainly.co.id/tugas/15108424

    ==================

    Detail Jawaban

    Kelas         : 7

    Mapel        : PAI

    Bab            : Aqidah

    Kode          : 7.9.2

    Kata Kunci : Hadis, Muslim, Abu Huroiroh

Pertanyaan Lainnya