Sosiologi

Pertanyaan

Jelaskan pendapat yg di kemukakan oleh Dukheim bahwa gejala sosial harus di pahami sebagai fakta objektif di luar kehidupan subjektif individu.

1 Jawaban

  • Durkheim mengemukakan asumsi-asumsi umum yang paling fundamental yang mendasari pendekatan Durkheim terhadap sosiologi sebagai berikut:

    (1)   Gejala sosial itu riil dan mempengaruhi kesadaran individu serta perilakunya yang berbeda dari karakteristik psikologis, biologis, atrau karakteristik individu lainnya.

    (2)   Karena gejala sosial merupakan fakta yang riil, gejala-gejala itu dapat dipelajari dengan metode-metode empirik, yang memungkinkan satu ilmu sejati tentang masyarakat dapat dikembangkan.

    Tekanan Durkheim pada kenyataan gejala sosial yang objektif itu bertentangan tidak hanya dengan individualism yang berlebih-lebihan, tapi juga dengan para ahli teori yang pendekatannya terlampau spekulatif dan filosofis.

    Bagi Durkheim, fakta sosial berbeda dengan fakta individu. Tekanan Durkheim pada kenyataan gejala sosial yang objektif itu ditentang oleh kalangan individualis dengan argumen berikut. Gejala sosial mencerminkan proses mental subjektif yang tidak dapat sesuai dengan pengukuran-pengukuran objektif, atau bahwa untuk menjelaskan perilaku manusia menurut hukum-hukum ilmiah akibatnya akan menyangkal kemungkinan kebebasan manusia dalam mengadakan pilihan. Menurut Durkheim, fakta sosial itu tidak dapat direduksikan ke fakta individu, melainkan memiliki eksistensi yang independen pada tingkat sosial.

    Untuk menunjukan bahwa fakta sosial berbeda dari fakta individu, Durkheim kemudian mengemukakan apa yang disebutnya sebagai karakteristik fakta sosial karakteristik ini dibuat dengan sengaja untuk membedakan gejala sosial dengan gejala-gejala yang benar-benar individual (atau psikologis)? Durkheim mengemukakan dengan tegas tiga karakteristik fakta sosial sebagai berikut:

    (1)   Fakta sosial bersifat eksternal terhadap individu. Bagi Durkheim, fakta sosial seperti bahasa, system moneter, norma-norma professional, dan lain-lain, tidak lain adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang memperlihatkan sifat yang menunjukan sebagai sesuatu yang berada di luar individu. Memang, banyak dari fakta sosial ini akhirnya diendapkan oleh individu melalui proses sosialisasi, tapi individu sejak awalnya mengkonforntasikan fakta sosial itu sebagai sesuatu kenyataan eksternal. Misalnya, orang yang masuk ke dalam suatu lingkungan baru pasti akan melihat kebiasaan dan norma di lingkungan barunya itu sebagai sesuatu yang eksternal;

    (2)   Fakta sosial itu memaksa individu. Dalam hal ini, individu dipaksa, dibimbing, diyakinkan, didorong, atau dengan cara tertentu dipengaruhi pleh berbagai tipe fakta sosial dalam lingkungan sosialnya. Tipe-tipe perilaku ini mempunyai kekuatan memaksa yang karenanya mereka memaksa individu terlepas dari kemauan individu itu sendiri. Ini tidak berarti bahwa individu itu harus mengalami paksaan fakta sosial dengan cara yang negative atau membatasi seperti memaksa seseorang untuk berperilaku yang bertentangan dengan kemauannya. Jika proses sosialisasi individu di lingkungan sosialnya berjalan dengan baik, maka bagi Durkheim, individu itu sudah mengendapkan fakta sosial yang cocok sedemikian menyeluruhnya sehingga perintah-perintahnya akan kelihatan sebagai hal yang biasa, sama sekali tidak bertentangan dengan kemauan individu.

    (3)   Fakta sosial itu bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat. Dalam hal ini, fakta sosial itu merupakan milik bersama, bukan bersifat individu perseorangan. Sifat umum ini bukan sekadar hasil dari penjumlahan beberapa fakta individu. Fakta sosial benar-benar bersifat kolektif, dan pengaruhnya terhadap individu merupakan hasil dari sifat  kolektifnya ini. di sini, Durkheim ingin menekankan pentingnya tingkat sosial daripada menarik kenyataan sosial dari karakteristik individu.

Pertanyaan Lainnya